Selasa, 16 April 2013

Cinta adalah Permata - Kahlil Gibran


Satu jam tercurahkan  mengejar keindahan. Dan cinta adalah permata kemuliaan abad, yang diberikan oleh orang lemah tertindas kepada orang-orang yang kuat.
Sejak itu jam menampakkan kebenaran manusia, dan selama abad itu kebenaran tertidur lelap di antara tangan-tangan tidak berguna yang menghancurkan impian-impian.
Pada jam itu jiwa bercerminkan dirinya sendiri menjadi Hukum Alam.
Dan karena itu, abad ini aia mememnjarakan dirinya sendiri di balik hukum manusia.
Dia terbelenggu oleh rantai-rantai  penindasan.
Jam itu adalah inspirasi nyanyian – nyanyian Sulaiman, dan abad itu adalah kekuatan buta yang menghancurkan kuil  Baalbek.
Jam itu adalah lahirnya Utusan di atas gunung dan abad itu menghancurkan istana Palmyra dan Menara Babylon.
Jam itu adalah saat hijrahnya Nabi Muhammad dan abad itu pula Allah, Golgotta dan Sinai.
Satu jam tercurahkan ketika jiwa disucikan oleh kesedihan mendalam dan diterangi oleh obor cinta. Dan abad itu, hasrat akan kebenaran terkubur dalam perut bumi.
Jam itu adalah akar-akar yang harus tumbuh subur. Jam itu adalah jam meditasi , sembahyang, dunia baru kebaikan.
Dan abad itu adalah kehidupan  sang Nero yang dihabiskan untuk kepentingan pribadi yang diambil senata-mata dari substansi keduniawian.
Inilah kehidupan.
Terlukis dalam panggung waktu.
Terekam rapi dalam rangkaian abad.
Hidup terasing selama bertahun-tahun. Disenandungkan sebagai nyanyian.
Dan dimuliakan hanya untuk jam, tetapi jam itu disimpan oleh keabadian laksana permata cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar